TAK TERIMA DITANYA KENAPA HARGA PUPUK BERSUBSIDI 160-180 RIBU PER ZAK IBU PEMILIK KIOS ANCAM BUNUH WARTAWAN

 Daerah, EKONOMI, News

TAK TERIMA DITANYA KENAPA HARGA PUPUK BERSUBSIDI 160 – 180 RIBU PER ZAK, IBU PEMILIK KIOS ANCAM AKAN BUNUH WARTAWAN.

SIMALUNGUN:
Hunternews today.com, Sabtu(11/10’23) Jam 10.25 WIB, Berdasarkan informasi dari masyarakat, Tim IWARAS(Ikatan Wartawan Asal Simalungun) sambangi Kios Pupuk UD Fajar Mandiri untuk konfirmas bahwa selama ini Kios Pupuk UD FAJAR MANDIRI di Nagori Simantin Pane Dame, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun Diduga menjual Pupuk Bersubsidi Urea dan Ponska dengan harga ecer bervariasi: Rp.160.000 s/d Rp.180.000 per karung padahal yang diharuskan Pemerintah adalah: urea harga Rp.112.500 per karung dan Ponska Rp.115.000 per karung.

Saat Tim IWARAS Bertanya kepada Bpk Sianipar dan Ibu pemilik kios UD FAJAR MANDIRI, berapa harga ecer kios pupuk bersubsidi Urea dan Ponska, Bpk Sianipar menjawab, ” Kami menjual urea seharga Rp. 112.500,- per karung dan Ponska Rp.115.000,- per karung, katanya.

Namun salah seorang dari Tim, Jahotman Sagala menelepon dengan pasang pengeras suara hand pone supaya sama sama medengar suara jawaban dari seberang, salah seorang petani Warga Pokkalan Tongah, Nagori Bangun Pane, Kecamatan Dolog Masagal, dimana jawaban dari seberang telepon, ” saya selalu beli Urea dan Ponska dari kios Sianipar Simantin dengan harga Rp.180.000,- per karung” katanya menjelaskan dari seberang telepon, kemudian Ketua Eksekutif IWARAS Manter Saragih membuka satu video di depan Pemilik kios yang berisikan pengakuan oleh seorang ibu petani Jagung yaitu boru Sidauruk yang jarak rumahnya hanya sekitar 30 meter dari Kios UD FAJAR MANDIRI menjelaskan, ” saya setiap memupuk jagung selalu bayar Rp.160.000 per karung Urea dan Ponska di UD Fajar Mandiri,” ucapnya, dan setelah selasai menonton video durasi singkat tersebut dan penjelasan lewat seberang telepon, maka lanjut Sagala Bertaya, “Bagaimana dengan ini yang sama sama kita dengar lewat telepon dan kita saksikan penjelasan video Pak Anipar? tanya Sagala dengan makna: supaya jujur sajalah dan mengakui bahwa selama ini telah terjadi penjulan pupuk melambung tinggi jauh di atas harga HET yang terkesan mencekik leher petani, tapi Bpk Sianipar bungkam tidak memberi tanggapan dan lanjut Manter menerangkan, “hal ini bisa kami buat laporan pengaduan dan bila selama ini telah melanggar ketentuan HET atau terbukti menjual jauh diatas HET, konsekwensinya bisa saja izin dicabut, mendengar ucapan Manter, Pak Sianipar marah beranjak berdiri mendekati posisi dimana Manter berdiri dan Ibu itu ngomel marah dengan nada tinggi, mengatakan, “gk usah terus gitu, tapi kan bisa bagaimana jalan terbaik, lalu sangkin marahnya ditegaskan Ibu itu, ” Saya akan butuhai(bunuh=red) si Manter gak usah bapak ini, saya sendiri membutuhai nya, pungkasnya.

UD Fajar Mandiri diduga mencederai Program Pemerintah dalam pengadaan pupuk bersubsidi demi memberdayakan petani karena Diduga Pemilik UD Fajar Mandiri diduga menjual pupuk bersubsidi Pemerintah: Urea dan Ponska dengan harga Rp.160.000,- s/d Rp.180.000 per Karung.

Dengan ini, diminta kepada Bpk Bupati Cq Inspektorat dan Disperindak Simalungun mengevaluasi UD Fajar Mandiri dan kepada APH supaya menindak tegas bila perlu izinnya dicabut. *mtrs

Author: 

No Responses

Leave a Reply