Ortu Alm KJS Korban Tembok Gereja Katolik Parapat Yang Runtuh,Minta Pemborong Tuntaskan Uang Perdamaian

 Hukum, News

Ortu Alm KJS Korban Tembok Gereja Katolik Parapat Yang Runtuh
Minta Pemborong Tuntaskan Uang Perdamaian

Parapat Hunternews.today.com 20/9/2022.
Sudah 15 bulan berlalu tragedi rubuhnya tembok penahan pembangunan Gereja Katolik Parapat yang dibangun dikawasan PPU Parapat.
Rubuhnya tembok di duga karena tidak berkualitas hingga memakan 3 orang korban jiwa , yang kebetulan sedang melintas di jalan Josep Sinaga, Senin (28/6/2021).

Akibat tidak tuntasnya perdamaian , salah satu keluarga yang meninggal dunia tertimbun longsor proyek abal-abal itu, kini akan mencari keadilan karena merasa dizolimi, dan dibohongi saat proses perdamaian. Saat itu keluarga korban menandatangani Surat Perdamaian dan surat itu di SP3 kan (Surat Perintah Penghentian Penyidikan).
Dimana Surat itu dikeluarkan Polres  untuk menghentikan pengusutan suatu kasus setelah ditetapkannya seseorang menjadi tersangka atas suatu kasus tindak pidana.

Keluarga korban Alben Sirait dan Ibunya Romasi Murniawaty Purba kepada awak media mengatakan,sangat kecewa dan merasa tertipu karena sampai saat belum tuntasnya uang perdamaian.
Saya merasa kecewa kepada Pastor Paroki Parapat H.Sinaga, dan pemborong Gereja itu.
Saat perdamaain di Aspol Jalan Asahan Siantar mereka didampingi bermarga Sidabutar, kami bersepakat uang perdamaian Rp80 Juta Rupiah dan mereka harus mengganti Sepeda motor anak ku yang rusak parah.
Sepeda Motor yang baru akan mereka beli ditambah Rp 80 Juta. 
Pada waktu perdamaian mereka serahkan Rp 50 juta, sisanya sampai sekarang masih nihil.

Akan tetapi, hingga detik ini sisa Rp 30 Juta dan Sebuah Sepedamotor belum juga dipenuhi mereka  Ujar
Romasi Murniawaty Purba ibu korban Senin 19/9/2022.

Atas penzoliman ini saya dan pengacara , ingin menggugat kembali penborong tersebut karena ingkar janji.
Saya dengar kepada 2 korban lain mereka berikan jauh lebih besar dari yang kami terima.

Saya akan menggugat kembali dan berencana akan menutut hak kami setara dengan korban lainnya. Sepertinya kami sudah dibodohi dengan situasi saat itu.Sampai saat ini tidak ada itikad baik mereka, padahal anak ku sudah setahun lebih di kebumikan dan gagal menikah akibat musibah itu.

Saya melihat proyek pembangunan Gereja itu sepertinya sudah dilanjutkan kembali dalam beberapa Minggu ini, padahal masalah perdamaian kepada kami belum tuntas. Inilah yang membuat kami jengkel dan akan mengugat kembali, Ungkap Ibu korban di kediamannya.

Awak media coba konfirmasi langsung kepada Pastor Paroki Parapat ‘HS’ melalui pesan WA , HS tidak membalas alias bungkam.

Pastor HS sudah 7 Tahun masih dipercaya sebagai Pastor Paroki (Katolik) Parapat , sebagai Pastor Paroki Parapat termasuk orang yang bertanggung jawab dalam kejadian tersebut.
Pasalnya sebagai Pastor Paroki pihaknya harus mengetahui seluk beluk apa saja yang terjadi di aparoki Parapat, apalagi dalam urusan membangun gereja, beliau harus berperan termasuk dalam mencari Donasi, seperti yang disampaikan salah satu umatnya A.H. (60) di Parapat.

Jika tak mampu lagi melindungi dan mengayomi orang yang dianggap terzolimi apalagi sesama Umat Katolik, sebagai Pastor Paroki, sebaiknya mengundurkan diri.
Atau dipindahkan oleh Oppung Uskup dari Keuskupan Agung Medan (KAM), Ujar AHL menambahkan.(HG)

Author: 

No Responses

Leave a Reply